ARTIKEL KEBUDAYAAN
SEDEKAH BUMI
SEDEKAH BUMI
v Pendahuluan
Di Jawa Tengah ada banyak
sekali jenis upacara atau tradisi
yang sedikit banyak berhubungan dengan kepercayaan yang berasal dari tradisi
zaman sebelum islam. Kebudayaan Hindu yang datang ke Indonesia pada dasarnya
sama dengan kebudayaan Indonesia asli, keduanya lahir dari kebudayaan Austria,
berasal dari bagian tenggara dataran Asia yang terpecah menjadi dua yaitu
Austro Asia dan Austronesia. Kebudayaan Austro Asia melahirkan kebudayaan
Dravida dan kebudayaan Austronesia melahirkan kebudayaan-kebudayaan di
kepulauanIndonesia (Kamil Karta Paradja, 1990;26).
Tak
heran bila Negara Indonesia telah dikenal diantara Negara-negara di dunia, yang
memiliki kekayaan akan budaya-budaya yang mempunyai nilai-nilai falsafah
tinggi. Oleh karena itu pantaslah apabila kita selaku warga Negara Indonesia
ikut berperan secara aktif memelihara, menjaga kelestariannya dan ikut
mengembangkan elemen-elemen kebudayaan yang pada dasarnya mengandung
nilai-nilai luhur serta mencerminkan keagungan dan keluhuran budi bangsa Indonesia.
Kebudayaan
adalah keseluruhan gagasan tindakan dan hasil karya manusia dalam rangka
kehidupan masyarakat yang dijadikan milik dari manusia dengan belajar (Van
Vollenhoven, 1981;180).
Jadi kebudayaan merupakan
hasil budi dan daya manusia, kebudayaan tumbuh secara akumulatif, sadar dan
sengaja, kebudayaan sangat besar artinya bagi suatu bangsa, artinya dengan
kebudayaan bangsa itu akan nampak sempurna tingkat hidupnya. Kebudayaan
diperoleh melalui proses belajar serta secara turun temurun dari nenek moyang
sebelumnya. Kebudayaan mempunyai beberapa bagian, salah satu bagian dari
kebudayaan adalah tradisi. Di pulau jawa terdapat banyak sekali peninggalan
dari kebudayaan yang diwariskan secara turun temurun, peninggalan tersebut bisa
berwujud benda seperti candi-candi, tempat peribadatan atau yang lain dan
peninggalan yang berujud tradisi seperti tradisi guar bumi, tradisi rarakaan,
tradisi kematian, tradisi tingkeban, tradisi sedekah laut, tradisi sedekah
bumi, tradisi keagamaan dan lain sebagainya.
Dari peninggalan nenek moyang
di atas tradisi sedekah laut merupakan bentuk kegiatan tradisi yang tidak semua
orang melaksanakannya, artinya hanya untuk orang-orang tertentu yang mempunyai
kepentingan di dalamnya. Akan tetapi hal tersebut menjadi suatu yang menarik,
karena tradisi sedekah laut sudah menjadi milik umum masyarakat pulau jawa,
khususnya masyarakat yang tinggal di daerah pantai. Tradisi sedekah laut adalah
pembuangan sesuatu benda ke dalam/tengah laut atau ke dalam air sungai yang
mengalir ke laut.
Definisi lain menjelaskan
bahwa tradisi/upacara sedekah laut adalah memberi macam-macam sesaji kepada
yang mbau rekso atau yang menguasai laut selatan yang dikenal dengan sebutan
kanjeng ratu kidul. Kepercayaan tentang adanya kanjeng ratu kidul bukan hanya
dimiliki oleh masyarakat nelayan saja, tetapi sudah menjadi milik masyarakat
jawa pada umumnya. (http;//kpr2.krpdiy/elearning/sharef ile.)
v Isi
Berbagai macam acara dapat
dilakukan untuk mengucapkan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas segala
nikmat dan karunia yang diperoleh pada masa kehidupannya . Upacara sedekah laut
adalah salah satu perwujudan ungkapan rasa syukur yang dilakukan oleh Kelompok
Nelayan Sidakaya, Donan , Sentolokawat, Tegalkatilayu, Lengkong, Pandanarang,
PPSC dan Kemiren.
Tradisi sedekah laut bermula
dari perintah Bupati Cilacap ke III Tumenggung Tjakrawerdaya IIIyang
memerintahkan kepada sesepuh nelayan Pandanarang bernama Ki Arsa Menawi untuk
melarung sesaji kelaut selatan beserta nelayan lainnya pada hari Jumat Kliwon
bulan Syura tahun 1875 dan sejak tahun 1983 diangkat sebagai atraksi wisata.
Upacara sedekah laut sebelum
hari pelaksanaan didahului dengan prosesi nyekar atau ziarah ke Pantai Karang
Bandung (Pulau Majethi ) sebelah timur tenggara Pulau Nusakambangan yang
dilakukan oleh ketua adat Nelayan Cilacap dan diikuti berbagai kelompok nelayan
serta masyarakat untuk memohon kepada Tuhan Yang Maha Esa agar tangkapan ikan
pada musim panen ikan melimpah dan para nelayan diberi keselamatan. Disamping
upacara nyekar juga mengambl air suci/ bertuah di sekitar Pulau Majethi yang
menurut legenda tempat tumbuhnya bunga Wijayakusuma.
Upacara ini didahului dengan
acara prosesi membawa sesaji (Jolen) untuk dilarung ke tengah laut lepas dari
Pantai Teluk Penyu Cilacap dari dalam Pendopo Kabupaten Cilacap menuju arah
Pantai Teluk Penyu dengan diiringi arak-arakan Jolen Tunggul dan diikuti
Jolen-Jolen pengiring lainnya oleh peserta prosesi yang berpakaian adat
tradisional Nelayan Kabupaten Cilacap tempo dulu. Setibanya di Pantai Teluk
Penyu sesaji kemudian di pindahkan ke kapal Nelayan yang telah dihias dengan
hiasan warna-warni untuk di buang ketengah lautan di kawasan pulau kecil yang
di sebut PulauMajethi.
Pada malam harinya acara
dilanjutkan dengan pertunjukan kesenian tradisional di tiap-tiap desa/
kelurahan oleh kelompok Nelayan yang bersangkutan.
Tradisi sedekah laut, di laut
selatan yang terletak di kabupaten Cilacap diadakan setahun sekali yaitu pada
bulan Sura/Muharam bertepatan dengan hari Jum’at kliwon atau Selasa kliwon.
Dipilih hari mana yang terdapat dalam bulan itu. Secara umum maksud dari pada
diadakannya tradisi ini yaitu untuk memohon keselamatan bagi para nelayan dan
keluargannya agar supaya di dalam menunaikan tugas sehari-hari sebagai nelayan
tidak mendapatkan gangguan dan diharapkan mendapatkan hasil yang banyak juga.
Selain itu juga sebagai ungkapan rasa syukur para nelayan atas apa yang telah
diperoleh selama setahun ini yaitu hasil ikan yang berasal dari laut maka
mereka mengadakan selamatan tradisi sedekah laut (Sikamto, 07-12-2009).
Dari berbagai pandangan
tersebut, nampak jelas bahwa tradisi sedekah laut merupakan sesuatu yang melekat pada kehidupan
masyarakat manusia untuk itu perlu dilestarikan dan dikembangkan agar tetap
merupakan kekayaan nasional pada umumnya. Sedekah laut telah menjadi tradisi
yang sangat kuat dilaksanakan olah nelayan Cilacap tanpa lapuk oleh perubahan
zaman apapun dan memilki daya tarik yang kuat untuk dijadikan event atraksi
wisata budaya sambil menggali dan melestarikan budaya bangsa, maka peneliti
sebagai warga Cilacap khususnya yang cinta akan kebudayaan daerah dan budaya
nasional, tertarik untuk melakukan penelitian terhadap “Tradisi Sedekah Laut di
Pantai Cilacap Utara”. (Suatu Tinjauan Sejarah Tentang Upaya Pelestarian
Nilai-Nilai Budaya Lokal Masyarakat Cigimbal Desa Tritih Kulon Kecamatan Cilacap
Utara Kabupaten Cilacap.
v Penutup
Jadi menurut masyarakat
pesisir, melakukan upacara persembahan sedekah Laut merupakan tradisi turun
menurun yang dilakukan di hampir semua
wilayah Indonesia terutama di jawa. Dan itu merupakan ungkapan rasa syukurnya
terhadap Tuhan Yang Maha Esa atas Hasil Alam yang telah mereka peroleh. Dan itu
dilakukan setiap tahunnya
Dari peninggalan nenek moyang
di atas tradisi sedekah laut merupakan bentuk kegiatan tradisi yang tidak semua
orang melaksanakannya, artinya hanya untuk orang-orang tertentu yang mempunyai
kepentingan di dalamnya. Akan tetapi hal tersebut menjadi suatu yang menarik,
karena tradisi sedekah laut sudah menjadi milik umum masyarakat pulau jawa,
khususnya masyarakat yang tinggal di daerah pantai. Tradisi sedekah laut adalah
pembuangan sesuatu benda ke dalam/tengah laut atau ke dalam air sungai yang
mengalir ke laut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar